Senin, 06 April 2015

Ini Dia Sniper Buatan Indonesia yang Bikin Dunia Terkesima



Indonesia patut bangga pada produk senjata buatan perusahaan BUMN, PT Pindad (Persero). Kenapa? Sebab, perusahaan yang bermarkas di Bandung tersebut mampu membuat senjata jenis Sniper yang memiliki kaliber peluru besar yaitu 12,7 milimeter (mm). Di dunia, cuma empat negara termasuk Indonesia yang sanggup membuat senjata ini.
Dikutip dari situs resmi Pindad, Senin (6/4/2015), sniper yang dinamai SPR 2 ini adalah senapan anti materil yang merupakan anggota senapan array presesi tinggi yang dihasilkan oleh PT Pindad.
SPR 2 adalah senapan tembakan tunggal, memiliki aksi baut dengan penglihatan optik dan a malt baffle muzzle brake untuk mengurangi kekuatan hentakan. Tak hanya itu Sniper ini juga dilengkapi teknologi yang mampu melihat sasaran di malam hari.
Sniper ini menjadi senjata mematikan mengingat kemampuan yang dimiliki mampu menembus kendaraan tank baja, memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km) dan memiliki tiga efek amunisi sekaligus yaitu menembus, membakar dan meledakkan.
Kemunculan sniper ini sempat membuat mata negara-negara maju di dunia tercengang, sebab sebelumnya hanya tiga negara yang mampu membuat sniper dengan kaliber besar ini, yaitu Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.

Source liputan 6

Jumat, 27 Maret 2015

50 Pemimpin Terbaik Di Dunia


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk dalam jajaran 50 pemimpin terbaik dunia versi majalah Fortune. Seperti dilansir dari Fortune.com, Risma masuk ke dalam 50 pemimpin terbaik dunia, sejajar dengan tokoh-tokoh ternama dunia dari berbagai bidang.
CEO Apple Tim Cook menduduki urutan pertama, disusul oleh Presiden European Central Bank Mario Draghi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Ada pula nama-nama lain seperti Paus Francis, aktivis gerakan pro-demokrasi Hong Kong Joshua Wong, Direktur FBI James Comey, penyanyi Taylor Swift, pebasket Lebron James, hingga pembawa acara Tonight Show Jimmy Fallon. Selain Risma, Wali Kota Detroit Mike Duggan juga masuk daftar. Risma menempati urutan ke-24. Tepat di atas pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengaku baru mengetahui kabar tersebut pada Jumat, 27 Maret 2015. “Pagi ini saya dengar kabar itu. Setelah saya cek, ternyata benar,” ujarnya.
Menurut Fikser, prestasi membanggakan berskala internasional ini seharusnya bisa menjadi motivasi bagi masyarakat. Tidak hanya Kota Surabaya, tetapi juga seluruh Indonesia. Apalagi, Risma merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang masuk dalam daftar world greatest leaders.
Prestasi itu seolah menyimpan pesan tersirat bahwa anak bangsa juga bisa bersaing dan bersanding dengan sejumlah tokoh dunia. “Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia dan Surabaya pada khususnya,” kata dia.
Fortune adalah media terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat. Media yang didirikan Henry Luce pada 1929 ini mengambil segmentasi bisnis global.
Dalam keterangan yang diunggah pada 26 Maret 2015, Fortune menyebutkan bahwa sejak terpilih pada 2010, Risma telah mengubah kota berpenduduk 2,7 juta jiwa menjadi kota metropolis baru di Indonesia yang fokus pada ruang terbuka hijau dan pelestarian lingkungan.
“Kota yang sejak lama dikenal karena polusi dan kemacetan, kini menyuguhkan 11 taman lanskap dan ruang hijau lainnya. Bahkan, dalam beberapa kasus, pemakaman telah meluas dan didesain ulang untuk menyerap lebih banyak air dan mengurangi banjir, sebuah ancaman yang selalu ada di Indonesia,” tulis Fortune.

sumber: tempo

Sabtu, 07 Maret 2015

Ternyata Pencapresan Jokowi Di dukung Penuh Si “Raja Survey”

Pantas kalo di berbagai survey selama ini, Pasangan Joko Widodo dan Jusuf kalla selalu lebih unggul dari pasangan capres cawapres “sebelah”. Apalagi survey terbaru Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam rilis surveynya menununjukkan Jokowi – JK Unggul dari Pasangan Prabowo Hatta, yakni Jokowi – JK 43% dan Prabowo Hatta 34%.

Ternyata setelah diselidiki capres nomer urut nomer 2 ini didukung penuh oleh “ahli survey”. Siapa itu?? Jadi penasaran? Hehe

Ya dia adalah cak lontong, sang ahli survey jebolan Indonesia Lawak Klub (ILK) yang tayang setiap hari Senin – Jumat pukul 21.30 di Trans 7. Tentu beliau sudah tidak asing lagi bagi kita yang terbiasa nonton tayangan yang menghibur seperti ILK ini. Sebuah Tayangan antitesa dari Indonesia Lawyer Club di TV One yang biasa menyajikan perdebatan panjang ahli hukum, praktisi sampai politikus dan pejabat yang membuat kita semakin bosan saja melihat ulah mereka.

Gaya khas cak lontong yang biasa mengemukakan hasil riset surveynya sepertinya menjadi trend setter di Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, hasil riset surveynya selalu nyeleneh dan bikin perut kita semua sakit karena bayolannya. Tak heran jika cak lontong seolah di nobatkan menjadi ahli survey di tayangan parody itu.

Akhir-akhir ini Cak Lontong turut memberikan dukungan pada pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK. Alasannya karena Revolusi Mental yang digadang Jokowi, diyakininya bakal mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan cak lontong menilai jokowi sudah punya bekal yang cukup untuk memimpin Indonesia kedepannya. “Sebagai pemimpin dia luar biasa, bekerja sederhana, memberi contoh. Itu modal luar biasa untuk seorang pemimpin. Hanya pemimpin yang bisa beri contoh yang bisa memimpin Indonesia dengan nyata, tidak hanya bicara saja” tambahnya.

Cak Lontong adalah satu dari sekian juta rakyat Indonesia yang mempunyai harapan terhadap Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk Indonesia yang lebih Hebat. Dan Semoga tanggal 9 Juli 2014 mendatang rakyat memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat, sederhana, jujur dan merakyat. Semoga saja.

Lantas apa hubungannya Lembaga Survey dengan Cak lontong?? Jawabanya ya Tidak ada hubungannya. Hehehehe

Prabowo Menang, Hatta Jadi Presiden Atau Rakyat Terbengkalai?

Malam ini tangan saya gatal untuk menulis lagi di kompasiana. Ada beberapa isu yang saya cermati dan menimbulkan penasaran yang tinggi akan suatu kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi kelak jika Prabowo Subianto terpilih dan mendapatkan mandat masyarakat indonesia untuk menjadi Presiden Indonesia.

Menarik untuk kita cermati bersama perkembangan isu pelanggaran HAM pada tahun 1998 silam itu. Isu ini semakin menjadi bola liar saja ketika Wiranto menggelar jumpa pers terkait pemberhentian Prabowo atas putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memberhentikan Letjend prabowo Subianto dari jabatan sebagai Pangkostrad.

Dalam jumpa persnya Wiranto mengatakan bahwa dalam kasus tersebut pemberhentian pak prabowo sebagai pangkostrad disebabkan adanya keterlibatan kasus penculikan pada saat menjabat Danjen Kopassus. Perbuatan tersebut telah dianggap melanggar Saptamarga, Sumpah Prajurit, etika keprajuritan serta beberapa pasal KUHP. Dengan fakta itu tidak perlu diperdebatkan lagi status pemberhentiannya, masyarakat sudah dapat menilai.

Hal ini membuat sejarah kelam pelangaran HAM sedikit terurai dan menumbuhkan secercah harapan penanggulangan kasus HAM tersebut bisa cepat selesai, tuntas dan tidak berlarut larut. Komnas HAM seharusnya merespon cepat informasi tersebut agar mendapatkan fakta-fakta baru dan bisa diolah lebih lanjut. Di sudut yang lain pihak yang paling di rugikan disini adalah Prabowo Subianto sendiri, karena mempunyai beban politik atau beban isu HAM yang berat menimpa dirinya.
Tulisan ini bukan mencari siapa aktor penculikan itu, tapi saya mencoba berandai andai. Jikalau memang Prabowo menang dan mendapatkan mandat dari seluruh rakyat Indonesia dalam pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 mendatang, Apakah Prabowo akan memasuki ruang gelap di naungi awan hitam yang hanya ada di dunia politik??

Yuk kita coba kembali pada memori lama di tahun 2011 yaitu kasus buloggate ataupun bruneigate yang telah berhasil “mengusir” KH. Abdurrahman Wahid atau gusdur dari istana. Kita semua tahu siapa dalang dalam peristiwa itu dan menariknya beliau sekarang berada dalam satu gerbong bersama Prabowo Subianto, pelengseran itu merupakan upaya konspirasi yang menodai konstitusi dan demokrasi di Indonesia, gusdur jatuh bukan karna proses hukum buloggate ataupun bruneigate tetapi murni karna permainan politik saja.

Tidak hanya itu saja, kita juga harus melihat secara utuh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam memimpin negeri ini, partai mana saja yang menelikung demokrat pada saat itu?? Ya jawabnya juga sama pesis. Mereka berada pada satu gerbong yang sama Prabowo Subianto.
Yuk Kembali lagi ke Kasus pelanggaran HAM 98. Kasus ini diyakini beberapa orang akan menggelinding semakin kencang dan membesar seperti bola salju. Terlebih lagi jika kasus ini masuk ke ranah hukum, bukan hal yang mustahil orang yang selama ini menjatuhkan gusdur dan selalu menelikung pemerintahan SBY akan kembali memainkan perannya dan memainkan isu ini di DPR untuk menjatuhkan Prabowo sebagai presiden. Karena menjadi keuntungan yang besar jika Prabowo jatuh wakilnya Hatta Rajasa yang akan menggantikan Prabowo disini.

Tapi tenang, kemungkinan terjadi pelengseran tersebut sangat kecil terjadi apalagi dalam sistem presidensil di era sekarang. Tetapi kemungkinan besar yang akan terjadi yaitu Presiden Prabowo akan tersandera kasus HAMnya seperti halnya era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang tersandera oleh kasus bank Century. Apa efeknya??

Ya, efeknya rakyat juga yang di rugikan. Karena pemerintahan yang tidak efektif banyak program – program yang berjalan lambat atau bahkan berhenti karena kasus kasus yang belum terselesaikan.
Sejarah buruk dan pengalaman kelam bangsa Indonesia ini tidak boleh terulang lagi, mari kita berhati hati dalam menentukan pilihan kita pada pilihan presiden 9 juli mendatang. Jika salah memilih, kita dan masyarakat Indonesia yang akan menjadi korban. Dan Semoga kemungkinan kemungkinan yang saya risaukan diatas tidak pernah terjadi.hehehe

Tulisan saya di kompasiana
Prabowo Menang, Hatta Jadi Presiden Atau Rakyat Terbengkalai?

Khusus Joko Widodo Fitnah Halal Hukumnya


Mendekati pemilihan presiden 9 Juli 2014, berbagai macam cara dilakukan oleh mereka yang anti capres no urut 2 Joko Widodo. Tujuannya sangat jelas yaitu menyebarkan informasi agar rakyat terpengaruh dan tidak memilih Jokowi pada pemilihan presiden nanti.

Mereka sadar, tidak ada celah apa pun yang bisa menjatuhkan elektabilitas Joko Widodo. Apalagi di berbagai survey terkini menunjukkan tren elektabilitas Jokowi yang terus meningkat dan meninggalkan jauh pesaingnya, berbagai cara haram pun dilakukan, Mulai penyebaran fitnah Jokowi beragama kristen, capres boneka, capres yang di dukung jaringan yahudi dunia, sampai Joko widodo dianggap keturunan entis Tionghoa. Informasi yang disebarpun kental dengan unsur SARA-nya,

Ramai juga berita baik di media sosial maupun di media mainstream seperti televisi tentang tersebarnya majalah obor rakyat yang berisi fitnah-fitnah keji yang tersebar di seluruh pondok pesantren, Mulai di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Termasuk tersebarnya transkip antara Jaksa Agung dan Megawati Soekarno Putri dan  adanya isu Jokowi bakal menghapus kolom agama di KTP yang langsung dibantah keras oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Hamka Haq.

Semua pola penyebaran informasi yang cenderung hitam atau fitnah tersebut memang di tujukan untuk menjatuhkan Joko Widodo. Memang cukup beralasan bagi mereka menyebarluaskan informasi tersebut. Karena untuk menang dalam pertandingan itu ada 2 cara, yakni cara yang menonjolkan kelebihan atau prestasi calon yang di usung, atau dengan cara menyerang kekurangan atau menfitnah lawan.

Kita semua tahu, cara menonjolkan prestasi atau keunggulan sangat tidak efektif medongrak elektabilitas capres nomer urut 1 ini karena memang minim prestasi, seperti ulasan saya dikompasiana terdahulu -> http://politik.kompasiana.com/2014/05/29/kenapa-saya-tanya-apa-prestasi-prabowo–660910.html

Cara yang paling ampuh dan sangat berpengaruh adalah dengan menyerang karakter lawan, yakni negative campaign atau bila perlu black campaign yang cenderung menfitnah.

Padahal jelas, di agama manapun fitnah itu dilarang bahkan  termasuk dosa besar. Sampai ada istilah fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Fitnah itu menyebarkan informasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang (wikipedia)

Lantas saya berfikir apa Khusus untuk Jokowi saja fitnah dihalalkan???

Semoga kita semua bisa terhindar dari segala fitnah keji karena semua yang didunia ini pasti dimintai pertanggungjawaban.

Yuk kampanye kreatif dan menyenangkan :D


Tulisan saya di kompasiana
khusus joko widodo fitnah halal hukumnya

Bermain Cantik dalam Debat, Jokowi-Jusuf Kalla Unggul Telak atas Prabowo-Hatta


Senin malam (9/6/2014) menjadi malam spesial bagi rakyat indonesia. Ratusan juta rakyat indonesia, mulai dari ujung barat sampai ujung timur bisa menyaksikan secara langsung debat capres dan cawapres nya. Nobar pun kini tak hanya identik dengan pertandingan bola. Tapi juga dalam debat capres cawapres yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tadi malam.

Malam itu saya dan istri memang sudah bersiap untuk menonton langsung debat capres dan cawapres. Makanan ringan pun tak ketinggalan. Keripik jamur, snack, dan wafer sudah dipersiapkan istri saya untuk nontong langsung debat capres-cawapres. Tatapan mata saya juga tak mau lepas dari layar televisi, takut kehilangan setiap momentum. Bahkan untuk ke toilet pun saya siasati saat jeda iklan.

Pukul 19.30 Debat pun dimulai dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Zainal Arifin Mochtar selaku direktur Pusat Kajian Anti korupsi (PUKAT) UGM dipilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi moderator dalam debat tadi malam yang bertemakan “Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Yang bersih dan Penegakan Hukum”.

Dalam debat kali ini terdiri dari 6 sekmen, yaitu Pemaparan visi misi capres dan cawapres, Pendalaman Visi misi, Pertanyaan yang berkaitan dengan tema oleh peserta, Tanya jawab antar kandidat, Tanya jawab penutub dan Penyataan masing masing kandidat.

Prabowo hatta diberi kesempatan untuk memulai debat dengan menyampaikan Visi misi nya. Tatapan mata saya langung tertuju pada gestur seorang jendral ini. Prabowo sedang gerogi pikirku.

Prabowo kemudian memaparkan visi misinya, demokrasi yang kita miliki katanya masih banyak kekurangan. “Kita melihat demokrasi ini perlu budaya demokrasi, juga perlu pendidikan politik. Rakyat kita sebagian besar baru punya hak politik untuk pemilu, tapi belum merasakan betapa pentingnya hak politik itu dilakukan dengan penuh tangung jawab. Bagi kami demokrasi adalah hal yang harus kita perbaiki, pertahankan, dan kita kembangkan terus karena demokrasi adalah cita-cita bangsa kita, bangsa Indonesia” imbuhnya

Berbeda dengan penampilan capres Joko Widodo lebih menampilkan sosok yang kita kenal selama ini dekat dengan masyarakat, lembut,  lebih tertata tutur katanya dan lebih menguasai permasalahan yang di lapangan.

Menurut Joko Widodo Demokrasi adalah mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Oleh sebab itu kenapa setiap hari kami datang ke kampung-kampung, datang ke pasar-pasar, bantaran sungai, petani, pelelangan ikan, karena kami ingin mendengar suara rakyat.


Pembangunan sistem, sistem yang seperti apa. Telah kita lakukan dan kita buktikan baik jadi wali kota maupun gubernur seperti e-budgeting, e-procurement, e-purchasing, e-catalog, e-audit, pajak online, IMB online, cara-cara seperti itulah yang kita perlukan dan bisa dinasionalkan apabila Jokowi dan Jusuf Kalla diberi rakyat untuk memegang pemerintahan ini tambah Jokowi.

Coba kita baca ulang visi misi diatas, jelas sekali perbedaannya, capres prabowo terlihat lebih pada tataran teoritis tentang demokrasi, tidak menyentuh ke bawah, hanya seputar teori-teori belaka. Bandingkan dengan capres Jokowi, beliau menjelaskan secara sederhana apa itu demokrasi. Jauh dari teori yang ada di text book, masyarakat lebih  mengerti dan paham secara gamblang apa itu demokrasi. Disesi ini jelas Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul terhadap Pasangan Prabowo-Hatta.

Menurut saya di sekmen ke empat inilah sesi yang cukup menarik pada debat tadi malam. Diawali dari pertanyaan Jusuf Kalla kepada pasangan Prabowo-Hatta yang menyinggung soal kasus pelanggaran HAM berat pada tahun 1998. ”Pak Prabowo tadi bilang tidak ada pengikut yang salah, hanya pemimpin yang salah. Apa yang Anda lakukan untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu?” tanya Jusuf Kalla ke Prabowo.

Saya mengerti arah pertanyaan Bapak, tidak apa-apa,” jawab Prabowo dengan nada tinggi. Prabowo memulai jawabannya dengan menjelaskan tugas seorang abdi negara, termasuk tugas seorang tentara. Menurut Prabowo, abdi negara punya tugas melindungi negara, termasuk dari ancaman kelompok radikal. ”Dari sekian puluh tahun menjadi abdi negara, saya membela tumpah negara, mencegah kelompok radikal, orang yang merakit bom, yang mengancam kelangsungan hidup negara dan bangsa. Inilah ancaman terhadap negara,” kata Prabowo sedikit emosi. ”Sebagai prajurit, manakala melaksanakan tugas, yang menilai adalah atasan. Saya mengerti arah Bapak, tapi saya ada di sini, saya sebagai mantan prajurit telah melaksanakan tugas,” tambahnya

Jusuf Kalla pun masih melanjutkan pertanyaan seputar penegakan HAM yang dianggapnya masih belum puas, ”Pak Prabowo terima kasih atas penjelasannya. Apakah penilaian atasan bapak waktu itu?” Menganggapi pertanyaan JK itu, Prabowo mengatakan, ”Kalau Bapak ingin tahu apa jawaban atasan saya, tanya saja kepada atasan saya.” Disini terlihat jelas ketidaknyamanan dan sedikit emosinya Prabowo Subianto dengan pertanyaan Jusuf Kalla. Lagi lagi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dalam sesi ini.

Bukan hanya terkait materi debat saja pasangan capres nomer urut 2 ini unggul dari pasangan nomer urut 1. Dalam segi penguasaan panggung, cara bebicara yang terstruktur, realistisnya jawaban pun  pasangan yang selalu dekat dengan rakyat ini juga unggul.

Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla seolah olah memainkan debat tadi malam dengan permainan sepakbola tiki-taka ala Barcelona, cukup cantik dan terstruktur. Tidak mengambang dan jelas visi misi debatnya. Dan penonton menikmati permainan ini. Sungguh luar biasa.

Tulisan saya di kompasiana
bermain cantik dalam debat jokowi jusuf kalla unggul telak atas prabowo hatta

Surga Itu Ada Di Porong Sidoarjo!!

Delapan tahun sudah semburan lumpur lapindo, menenggelamkan rumah-rumah, area persawahan, dan industri kecil maupun besar di kecamatan Sorong Sidoarjo, puluhan ribu manusia kehilangan pekerjaan, ribuan rumah terpaksa tenggelam oleh luapan lumpur, Ribuan hektar sawah hancur, sarana umum tidak berjalan.

Mereka marah, mereka murka, mereka berunjuk rasa, mereka memblokir jalan, mereka meminta minta sumbangan, apa mereka salah?
Mereka berjuang atas perut mereka, mereka berjuang untuk pendidikan anak-anak mereka, mereka juga berjuang atas nasib dan kehidupan mereka dan Negara lalai atas mereka.

Pada tanggal 29 Mei 2006, dini hari adalah mimpi buruk masyarakat porong, kegelapan mulai menyelimuti, lumpur panas dan gas mulai menyembur tanpa ampun dan menenggelamkan desa mereka.

Pada tanggal 14 Agustus 2006, Tritech Petrolium yang merupakan konsultan perminyakan dunia dalam laporannya menyebutkan bahwa insiden semburan lapindo akibat tindakan yang incompeten and in contravention of good well control practice. Bahkan laporan tersebut menyebutkan Lapindo Brantas Inc. telah bertindak reckless and negligent atau ceroboh dan lalai. (http://korbanlumpur.info/portfolio/laporan-awal-tritech-petroleum/ )

Semburan tersebut akibat dari kegagalan operator dalam mengatasi ledakan bawah tanah yang merupakan akibat tidak dipasangnya selubung pengaman secara layak dalam sumur bor.  (http://korbanlumpur.info/portfolio/29-mei-2006/)

Kita semua sadar dan tahu siapa yang sebenarnya harus bertanggung jawab, Dalam PP No 14 Tahun 2007 PT Lapindo Berantas harus membeli tanah dan bangunan masyarakat yang terkena luapan lumpur lapindo sidoarjo dalam rangka penanganan masalah sosial.

Tapi kenyataannya Lapindo Masih Menunggak Ganti Rugi Rp 850 Miliar yang belum dibayarkan, (http://www.tempo.co/read/news/2014/03/27/206565859/Lapindo-Masih-Menunggak-Ganti-Rugi-Rp-850-Miliar)
Lagi-lagi Masyarakat lah yang menjadi korban dan yang paling dirugikan dari peristiwa tersebut. Mereka harus mengungsi, kehilangan mata pencaharian dan tanpa adanya kompensasi yang layak. Lapindo sangat sering mengingkari perjanjian – perjanjian yang telah disepakati bersama dengan para korban.
Air mata tidak akan kering, ketakutan akan selalu menyelimuti mereka, karena mereka adalah korban keserakahaan manusia yang kita semua tahu siapa. Mereka terdolimi oleh kekuasaan, uang menjadi raja di negeri ini dan tidak ada keadilan.

Mari kawan kita bersama masyarakat sidoarjo berdoa, agar pemilihan presiden tahun ini bisa menyelesaikan malasah Lumpur sidoarjo, Agar pemilihan presiden kali ini menghasilkan pemimpin yang peduli, tidak serakah akan kekuasan, merakyat dan sederhana.
Saya dan kawan kawan di seluruh Indonesia yakin doa masyarakat sidorjo yang terdolimi akan dikabulkan, karena doa mereka tidak ada hijab (penghalang) antara mereka dengan Allah sama halnya disurga Nya

Tulisan saya di kompasiasna
surga itu ada di porong sidoarjo